Pengertian
Teknologi
Teknologi merupakan perkembangan
suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses
serta mengendalikan suatu masalah.
Akar kata teknologi adalah
"techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan
suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip
atau metode dan seni. Istilah
teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam
sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of
The Arts, Especially The Mechanical).
Teknologi ramah lingkungan
(eco-friendly-technologi) ialah teknologi yg hemat sumber daya lingkungannya
(meliputi bahan baku material,energi,&ruang) & karena itu juga ,
,teknologi ini sedikit mengeluarkan limbah (baik
padat,cair,gas,kebisingan,maupun radiasi) & rendah resiko menimbulkan
bencana.
Teknologi yang diterapkan adalah yang termurah dari sudut ekonomi,
menggunakan sumberdaya alam maupun sumber daya manusia yang murah walaupun dari
sudut ekologi bisa saja dinilai mahal.
- Kemajuan teknologi
yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral
technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai
dengan kuantitas
dan kombinasi faktor-faktor
pemasukan (input) yang sama.
- Kemajuan teknologi
yang hemat
tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving
technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak
ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja
dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga
jembatan.
- Kemajuan teknologi
yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving
technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir
semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di
negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja,
bukan modalnya.
Teknologi Ramah Lingkungan Terbagi menjadi beberapa Bidang
1. Pangan
Pola konsumsi paling ramah lingkungan adalah vegetarian. Dari bahan nabati yang
sama, bila dikonsumsi langsung, manusia mendapatkan tujuh kali lipat nutrisi
daripada jika bahan nabati itu digunakan untuk pakan ternak yang lalu
dikonsumsi dagingnya.
Dapur modern yang rendah pemakaian energi (misalnya oven microwave) juga
mestinya lebih ramah lingkungan. Demikian juga lemari pendingin yang bebas CFC.
CFC adalah perusak lapisan ozon di atmosfir. Masalah pangan juga terkait erat
dengan sampah. Makanan kemasan memang praktis, tahan lama dan punya kelebihan
dalam marketing. Namun banyak kemasan yang sebenarnya berlebihan dan tidak
ramah lingkungan.
Saat ini sampah terbesar memang dari sektor pangan. Teknologi pengolah sampah,
baik dari sisi pemisahan, daur ulang dan penghancuran jelas sangat diperlukan
ketika volume sampah makin besar. Namun tentu lebih baik jika sampah ini dapat
dihindari dengan mengubah pola kemasan pangan ke wadah pakai ulang. Dalam hal
ini, teknologi bioproses untuk menghancurkan sampah dapat dipandang lebih ramah
lingkungan daripada teknologi kimia.
Bioteknologi termasuk yang sangat diharapkan membantu menemukan bibit unggul
tahan hama dan kekeringan yang pada lahan yang sama dapat menghasilkan pangan
lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Namun berbagai manipulasi
transgenik membuat ketakutan tersendiri akan munculnya spesies baru yang justru
dalam jangka panjang tidak ramah lingkungan.
2. Energi
Energi matahari adalah energi yang terramah lingkungan. Dibanding dengan mesin
pengering, mengeringkan cucian di terik matahari itu ramah lingkungan, hanya
perlu didesain saja jemuran yang praktis dan tidak membuat kesan kumuh.
Demikian juga memanaskan air untuk mandi dengan menjemur air. Kalau dalam
jumlah besar dan untuk disimpan memang perlu solar-collector lengkap dengan
tankinya. Teknologinya sebenarnya sederhana dan murah, namun bisa cukup
menghemat listrik atau gas, terutama untuk dunia perhotelan.
Dengan sistem ventilasi yang benar, desain gedung-gedung kita bisa menghemat
penerangan maupun pendingin udara. Apalagi jika gaya pakaian kita menyesuaikan.
Di Indonesia ini gaya busana yang latah meniru penjajah: untuk acara resmi kita
pakai jas dan dasi, lantas agar tidak kegerahan, kita setel AC yang “sedingin
kutub”, seakan kita memelihara pinguin di sana. Kita perlu berkaca dengan
rekan-rekan kita sesama daerah tropis seperti Thailand atau Filipina, yang
mengatur seragam dinas pegawai berupa T-shirt berkerah!
Di Jerman dan Jepang yang kesadaran lingkungan sudah tinggi banyak dikembangkan
eco-house yang memadukan berbagai fungsi rumah secara maksimal. Dinding luar
berselimut tanaman rambat. Atap berlapis solar panel. Aliran air dan udara
dipikir masak-masak, misalnya air pemanas ruangan dapat dipakai mandi dan
limbahnya dipakai menggelontor tinja. Septic-tank menghasilkan gas methan yang
dapat dipakai menambah energi untuk dapur.
Dulu, energi nuklir pernah dipandang sebagai energi ramah lingkungan, karena
tidak menghasilkan emisi. Namun pendapat ini kini telah berubah. PLTN
mensisakan masalah transportasi bahan nuklir dan tempat pembuangan limbah akhir
yang sangat berresiko tinggi bagi lingkungan.
Yang kini digalakkan adalah teknologi biofuel dengan primadona micro-algae yang
berpotensi menghasilkan 58.000 liter minyak/hektar (10x sawit). Sayang
teknologinya masih disimpan negara maju, padahal Indonesia yang tropis dan
banyak laut sangat berpotensi mengembangkannya.
3. Transportasi
Alat transportasi paling ramah lingkungan tentu saja adalah sepeda! Sudah
banyak dikembangkan sepeda yang sangat efisien dari sisi energi, bahkan ada
yang memiliki solar panel untuk menyerap energi matahari. Sepeda semacam ini
dapat digunakan menempuh jarak ribuan kilometer.
Untuk beban yang sedikit berat di medan yang datar, becak dan pedati sebenarnya
juga ramah lingkungan. Namun untuk jarak jauh dan beban raksasa, tentu saja
kereta listrik lebih ramah lingkungan. Listriknya bisa dibangkitkan terpusat
pada Pusat Listrik Tenaga Air, Panas Bumi atau sejenisnya. Kendaraan umum
seperti bus juga lebih ramah lingkungan dibanding mobil pribadi. Lebih ramah
lagi jika menggunakan baterei listrik. Di Swiss sudah 20 tahun digunakan bus
listrik dengan baterei berupa gandengan kecil, yang jika mendekati kosong
gampang diganti dengan yang penuh, sambil menunggu yang kosong diisi ulang.
Untuk transportasi individual bermesin, mobil listrik lebih ramah lingkungan dibanding mobil biasa. Masalahnya,
kapasitas baterei dalam menyimpan energi saat ini masih belum sebanyak bensin
pada berat yang sama. Nilai optimal baterei ini baru akan tercapai kalau
menggunakan sel bahan bakar (fuel-cell), di mana energi disimpan dalam air yang
dipisahkan (elektrolisa) ke hidrogen dan oksigen. Reaksi hidrogen-oksigen akan
menghasilkan energi sangat besar dengan limbah kembali berupa air. Namun
teknologi fuel cell saat ini masih sangat mahal (belum layak pasar).
Saat ini, mobil listrik baru dipakai secara terbatas di bandara atau rumah
sakit. Namun beberapa industri mobil sudah meluncurkan mobil hybrid (misalnya
Toyota Prios), yang berpenggerak listrik dan bensin. Saat macet, mesin listrik
yang bekerja. Saat kecepatan optimal, mesin bensin akan mengambil alih. Jika
diperlambat, energi mesin bensin dipakai untuk mengisi baterei.
Pada level sederhana, banyak inovasi juga dapat digunakan pada kendaraan biasa.
Misalnya alat tambahan yang dapat dipasang untuk mengoptimalkan pembakaran.
Pabrik mobil juga berlomba mengembangkan “3-liter-cars” – mobil yang dengan 3
liter bensin dapat menempuh jarak 100 Km.
Di laut juga dikembangkan kapal modern yang lebih ramah lingkungan, yakni yang
menggunakan mesin dan sekaligus layar mekanis! Layar ini dapat dikembangkan
otomatis jika arah dan kecepatan angin menguntungkan. Penggunaan energi angin
dapat menghemat bahan bakar hingga 50%.
Teknologi energi dan transportasi yang ramah lingkungan termasuk yang saat ini
paling dilindungi oleh industri negara maju dan karenanya paling mahal.
Kapal Modern dengan Layar Mekanis
Informasi dan Komunikasi
Komunikasi elektronik adalah sangat ramah lingkungan jika diterapkan dengan
tepat. Telekomunikasi akan mengurangi kebutuhan transportasi, berarti hemat
energi. Informasi juga dapat disebarkan tanpa kertas (paperless) sehingga
mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang.
Teknologi kertas daur ulang juga termasuk bagian upaya ramah lingkungan di
sektor informasi. Dalam hal ini, tinggal menunggu kesadaran para penerbit. Jika
di Indonesia, para penerbit justru berlomba menggunakan kertas yang putih agar
terkesan lux, di luar negeri getol dikembangkan kertas daur ulang. Konon untuk
mencetak novel Harry Potter 7, sampai dikembangkan 32 jenis baru kertas daur
ulang. Penerbit di Kanada menggunakan kertas daur ulang 100%, sementara di
Amerika baru 30%. Upaya ini sudah membuat edisi bahasa Inggris novel ini
menghemat penebangan hampir 200 ribu pohon dan 8 juta kg gas rumah kaca.
Kesimpulan
Dengan demikian, bila ada kemauan kuat, sebenarnya banyak yang sudah dapat dilakukan
oleh negara ataupun masyarakat negara berkembang untuk menjadikan negeri mereka
lebih ramah lingkungan, tanpa harus menunggu belas kasihan atau hutang transfer
teknologi dari negara-negara maju, yang umumnya dikaitkan beberapa syarat
politis, syarat-syarat yang bernuansa penjajahan.
Teknologi yang dipatenkan oleh industri di negara maju pun, setelah 20 tahun
akan habis patennya, dan dapat ditiru dan dikembangkan lebih lanjut oleh
siapapun. Para ilmuwan, peneliti dan insinyur negara-negara berkembang harus
lebih proaktif, kreatif dan tidak pasrah pada situasi, atau justru malah bangga
sekedar menjadi karyawan atau buruh murah bagi industri dari negara-negara
maju.
Jadi tak benar bila semuanya urusan bisnis. Masalah transfer teknologi adalah
soal kegigihan negara berkembang untuk merebut teknologi serta niat baik negara
maju untuk berbagi.
Keuntungan Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Kehidupan Sehari-hari.
a. menghemat sumber energi dan
mengefesienkan tenaga , baik tenaga manusia , alam maupun mesin.
b. menghindarkan manusia dari bahaya polusi,
penyebaranpenyakit,keracunan,dan berbagai macam resiko penyakit yang di
timbulkan.
c. menekan biaya pembuatan dan menggunakan
sumber daya alam yang tidak dapat di perbarui.
d. mengurangi jumlah sampah anorganik yang
tidak dapat diuraikan oleh microoganisme.
contoh:
a. Biofuel adalah setiap bahan bakar padatan,
cairan, maupun gas yang dihasilkan oleh bahan-bahan organik.
b. Bioalkohol adalah bahan bakar ini
menggunakan bahan baku singkong,tebu, dan sebagainya.
c. Bioetanol adalah bahan bakal bioetanol
merupakan bahan bakar paling utama di dunia.
d.Biobutanol adalah sering sekali disebut
sebagai pengganti bensin.
e.Biogas adalah gas yang mudah terbakar yang
di hasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organic oleh anaerob (bakteri
yang dapat hidup dalm lingkungan yang kedap udara).
Macam-macam kebutuhan pokok
manusia
a.Sandang
b.Pangan
c. Papan
Teknologi kertas daur ulang juga termasuk
bagian upaya ramah lingkungan sebagai sumber energi alternatif dalam memenuhi
kebutuhan energi.
1)Biofuel
dengan adanya biofuel (BBN) kita dapat
menghemat penggunaan BBM .
2)Biogas
biogas dapat di gunakan untuk kegiatan
memasak dengan kompor gas sebagai mana elpiji.